Terpisah dari Suami, Ini Pengalamanku Menyapih Anak Sendirian

Bismillah. Kuawali hari dengan merenung diri, menundukkan kepala, dan mengumpulkan setiap keping cinta Allah untuk kemudian kupeluk, kudekap, dan kusyukuri. Alhamdulillah. Betapa hidupku bahagia. Alhamdulillah. Betapa Allah amat baik dan sayang kepadaku. Lihatlah, aku punya ibu bapak yang cintanya kepadaku tak tertanggungkan, aku punya kakak yang amat cantik paras dan hatinya, aku punya adik yang membanggakan dan ngangenin kalau dia ga di rumah. Aku punya pekerjaan yang memungkinkanku dapat memberikan kontribusi lebih untuk kegiatan sosial seperti yang aku inginkan selama ini. Aku punya banyak teman-teman yang hebat, baik hati, dan sangat menginspirasi agar selalu belajar dan berupaya menjadi lebih baik setiap harinya. Aku punya kekasih yang hanya dengan mendengar suaranya saja dapat membuatku tenang. Aku.. betapa naifnya aku jika masih saja belum bersyukur. Betapa naifnya jika lebih memilih merenungi masalah-masalah dan kekurangan-kekuranganku yang tiada seberapa dibandingkan limpahan rezeki yang Allah berikan. ..

Bismillah. Kusudahi solitude ini dengan rasa syukur yang membuncah. Terimakasih Allah untuk semuanya. Terimakasih pula atas setiap kesempatan bertemu, kesempatan berpisah, kesempatan memiliki lalu mungkin kelak kehilangan. Terimakasih untuk selalu ada dan menginzinkan hamba menyadari bahwa Engkau selalu ada. Terimakasih, sungguh terimakasih. Alhamdulillah.. alhamdulillah ..