Terpisah dari Suami, Ini Pengalamanku Menyapih Anak Sendirian

aku tidak tau kalau ternyata aku salah. aku tidak menyadarinya. aku juga tidak paham kalau responku masih saja lambat terhadap apa-apa yang sebenarnya sudah terlintas di kepala. aku tidak tau kalau ternyata aku mengecewakan. apa yang kemudian kucoba pahami yaitu.. benarlah kalau aku sendiri sebenarnya belum siap, yang entah mungkin juga sampai kapanpun tidak akan pernah siap. aku hanyalah perempuan yang terlihat baik namun sebenarnya memiliki sangat banyak kekurangan. lemah. egois. ya egois. entah sampai kapan bisa kukikis sifat buruk satu itu. tidak ada orang yang mau hidup dengan orang yang egois,bukan? 

kemarin waktu bertemu dengannya hatiku akhirnya hancur. remuk karena kusadari tak ada air mata yang keluar. remuk di dalam. aku rindu, aku begitu tenggelam di dalam mata itu, tapi langsung hilang di dasarnya. ada perasaan tidak diinginkan yang entah. mungkin ya aku sehina itu. semengecewakan itu.